PENGERTIAN
Frozen shoulder atau biasa dikenal dengan capsulitis adhesive adalah suatu kondisi yang menyebabkan keterbatasan gerak pada sendi bahu disertai dengan nyeri dan kekakuan yang sering terjadi tanpa dikenali penyebabnya (Cluett,2010). Frozen shoudher dikenal juga dengan istilah capsulitis adhesive dimana kondisi bahu menjadi nyeri dan kaku. Biasanya keluhan ini disebabkan karena cedera yang relative kecil pada bahu tetapi penyebab yang sering berkembang belum jelas . frozen shoulder juga sering dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya seperti diabetes militus ( Teyhen,2013)
ETIOLOGI
Meskipun etiologi masih belum jelas, capsulitis adhesive dapat diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder . Frozen shoulder dianggap primer jika gejalanya tidak diketahui sedangkan hasil sekunder jika penyebabnya diketahui (Walmsley et al,2009).
Ada tiga subkategori frozen shoulder sekunder yaitu meliputi faktor sistemik disebabkan oleh diabetes mellitus dan kondisi metabolic lainnya, faktor ekstrinsik disebabkan oleh kardiopulmonal , serviks, CVA, Fraktur humerus serta Parkinson dan faktor instrinsik disebabkan oleh patologi pada rotator cuff , tendinitis bisipitalis, tendonitis supraspinatus , capsulitis adhesive (Mcclure dan Leggin 2009).
GEJALA
Gejala frozen shoulder terdapat beberapa tahapan yang berkembang yang masing-masing dapat berlangsung hingga beberapa bulan :
- Tahap pertama , ketika bahu mulai merasakan nyeri ditiap pergerakan . pergerakan juga mulai mengalami keterbatasan . periode ini biasanya berlangsung beberapa minggu .
- Tahap kedua,ketika rasa nyeri mulai tampak berkurang , namun bahu semakin menjadi kaku atau tegang sehingga sulit untuk digerakkan .periode ini biasanya berlangsung selama empat bulan hingga satu tahun.
- Tahap ketiga , ketika jangkauan gerakan kondisi bahu membaik. Eriode ini biasanya berlangsung selama 1-3 tahun.
PENATALAKSANAAN TERAPI
- Terapi manipulasi ( Latero Ventro Cranial)
Posisi pasien : berbaring terlentang
Pelaksanaan : kedua tangan terapis memegang humerus sedekat mungkin dengan sendi glenohumeral , kemudian melakukan traksi kearah latero ventro cranial . Lengan bawah pasien rileks disangga lengan terapis, lengan bawah terapis yang berlainan mengarahkan gerakan .
2. Terapi latihan
- Active resisted exercise
Posisi pasien : duduk di tepi bed/berdiri
Pelaksanaan : pasien diminta menggerakkan sendi bahu perlahanke segala arah sampai batas toleransi nyeri yang dirasakan pasien . terapis memberikan tahanan minimal dengan arah berlawanan. Setiap satu gerakan dilakukan 8x pengulangan.
- Shoulder Wheel
Posisi pasien : berdiri di depan shoulder wheel Pelaksanaan : pasien menggerakkan shoulder wheel ke segala arah dan memutar shuldher wheel searah jarum jam.
PENCEGAHAN
Pencegahan Frozen Shoulder yang bisa dilakukan adalah mengusahakan agar tangan tetap bergerak walaupun terbatas. Jarang bergerak dapat memicu kondisi ini serta memperburuk kondisi , terutama jika bisa berlangsung lama.
EDUKASI
- Pasien Diminta melakukan kompres panas
- Pasien Dianjuran untuk tetap menggunakan lenganya
- Pasien Diminta melakukan kembali yang telah diajarakan
- Pasien Disarankan untuk tidak tidur miring kearah yang sakit
REFERENSI
-Cluett,J.,2007;Frozen Shoulder dari http://www.orthopedics.about.com/cs/frozenshoulder/a/frozenshoulder.htm
-Brauer,Sandra.2013.frozen shoulder.Australia:The University of Queensland,Australia
-Kelley M, McClure P, dan Leggin B. frozen shoulder : Evidence and to Proposed Model Guiding Rehabilitation. J Orthop Sport Phys Ther 2009:39.
-MayoClinic, diakses pada 2019. Frozen sdoulder dari http://www.halodoc.com/kesehatan/frozen-shoulder
-Dwi,Iva.2016.Terapi Latihan Pada Frozen Shoulder.Surabaya :Universitas Airlangga.