AKSI NASIONAL FISIOTERAPI : WUJUD NYATA UPAYA PENGENALAN FISIOTERAPI KEPADA MASYARAKAT

Saat ini pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap fungsi fisioterapi masih rendah. Penelitian tentang perilaku pasien fisioterapi di rumah sakit menunjukkan kunjungan pasien yang ingin mendapatkan layanan fisioterapi di rumah sakit di Indonesia masih rendah (rata-rata 21 orang per hari), sedangkan menurut standar fisioterapi, seorang fisioterapi menangani 5-8 orang pasien (standar departemen kesehatan), jadi kunjungan pasien klinik fisioterapi ideal pada rumah sakit berkisar 75-120 orang pasien setiap hari, namun kunjungan pasien saat ini belum mencapai standar. Kunjungan pasien rendah terjadi karena kesadaran masyarakat berobat ke fisioterapi dan melakukan program fisioterapi kurang, pengetahuan pasien tentang fisioterapi terbatas dan pasien lebih banyak berobat ke dukun.
Upaya untuk mengenalkan ilmu fisioterapi kepada masyarakat umum terus digalakkan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) adalah melakukan Aksi Nasional Fisioterapis. Dalam rangka menyongsong Hari Kesehatan Nasional 2023 ini, Aksi Nasional Fisioterapis ini memecahkan rekor muri sebagai penyelenggaraan multi skrining kesehatan serentak di provinsi terbanyak, dengan melibatkan partisipasi seberar 6.978 peserta, diselenggarakan serentak di 117 lokasi di 35 provinsi pada tanggal 15 Oktober 2023 yang lalu. Pencapaian rekor MURI Aksi Nasional Fisioterapis 2023 adalah bukti nyata dari komitmen dan dedikasi para fisioterapis dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Diharapkan dengan pencapaian Rekor MURI ini juga merupakan tonggak sejarah yang memperkuat komitmen para fisioterapis untuk memajukan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Rangkaian kegiatan dari Aksi Nasional Fisioterapi ini adalah Multi-Skrining Kesehatan terbanyak yang melibatkan berbagai aspek kesehatan gerak dan fungsi tubuh. Acara ini melibatkan skrining kesehatan lansia, anak & stunting, postur, sedentary life, serta integritas otot dan sendi. Kegiatan skrining dilakukan di berbagai tempat strategis seperti Car Free Day (CFD), komunitas, puskesmas, sekolah-sekolah, panti jompo, dan lokasi lainnya. Hal ini merupakan bagian dari upaya IFI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gerak dan fungsi tubuh.
Dalam Aksi Nasional Fisioterapi ini menampilkan potret fisioterapi Indonesia yang makin dekat ke masyarakat dengan mendukung Program Indonesia Sehat, dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Yang mana dalam hal ini, Pemberian informasi melalui penyuluhan tentang fisioterapi sebagai bagian dari promosi kesehatan fisioterapi akan meningkatkan pengetahuan pasien terhadap fisioterapi berbanding lurus dengan peningkatan sikap dan motivasi pasien dalam mendapatkan layanan fisioterapi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2013 Bab I pasal 1 Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Promosi kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu sehingga dengan pengetahuan tersebut akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Promosi kesehatan layanan fisioterapi untuk pasien perlu edukasi dengan materi spesifik sesuai kondisi pasien melalui media brosur dan komunikasi interpersonal meningkatkan motivasi pasien untuk mendapatkan layanan fisioterapi.
Aksi nyata lain yang bisa kita lakukan untuk memperkenalkan profesi kita adalah penggunaan media intervensi untuk melakukan promosi layanan fisioterapi harus memenuhi beberapa aspek agar media intervensi mudah diterima dan dipahami oleh kelompok sasaran. Media cetak maupun media sosial sebagai media intervensi harus menimbulkan minat pada kelompok sasaran untuk membaca pesan.
Selain itu, upaya yang bisa kita sebagai mahasiswa fisioterapi untuk memperkenalkan fisioterapi ke masyarakat, yaitu meningkatkan kapasitas keilmuan dan skill kita sebagai calon fisioterapis, kita bisa menggunakan media sosial untuk menyebarkan ilmu-ilmu menarik yang ada di fisioterapi. Kita bisa melakukan upaya dari hal kecil terlebih dahulu, yakni seperti di rumah, kost, atau teman yang bukan sejurusan dengan kita. Seperti memperkenalkan pengobatan LBP pada lansia, trigger finger pada mahasiswa, dan kasus-kasus lainnya, ataupun kita merancang program saat KKN dan di organisasi kita melalui penyuluhan fisioterapi dan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari promosi kesehatan fisioterapi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap fisioterapi.

REFERENSI
https://muria.tribunnews.com/2023/10/15/aksi-nasional-fisioterapis-di-pati-warga-bisa-skrining-kesehatan-gerak-dan-fungsi-gratis
https://www.ifi.or.id/berita/rekor-muri-terpecahkan-oleh-aksi-nasional-fisioterapis-multi-skrining-kesehatan-terbanyak-2kufn
https://muri.org/Website/Rekor_detail/penyelenggaraanmultiskriningkesehatanserentakdiprovinsiterbanyak-
https://doi.org/10.31004/cdj.v4i3.17627

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *